Sabtu, 24 Oktober 2009

Tips memahami Mitos Madu di Masyarakat Umum

Tips. Memahami Mitos Madu Di Masyarakat Umum

  1. APAKAH MADU HUTAN / LIAR LEBIH BAIK DARI MADU TERNAK (APIS MELLIFERA) ?

Baik tidaknya mutu madu tidak bisa dilihat hanya pada satu sisi, tapi harus melihat beberapa sisi yang terkait dengan mutu madu. Baik tidaknya mutu madu “mayoritas” ditentukan oleh kematangan / kadar air madu dalam sarang secara alami oleh lebah.Jadi jika madu tersebut kental alami oleh lebah dan tanpa proses rekayasa oleh manusia,maka madu tersebut baik. Faktor lain yang menentukan mutu madu adalah jenis lebah, jenis tanaman asal madu, cara pemanenan dan proses penyimpanan.Namun pada faktanya madu hutan (liar) yang bisa memenuhi standart SNI sangat langka bahkan nyaris tidak bisa ditemukan. Hal ini karena madu hutan di dapat dari lebah Apis Dorsata yang sangat ganas dan belum bisa dijinakkan sehingga tidak bisa dikontrol apakah madu disarang tersebut sudah layak panen(tua) /belum.Belum lagi pemanenan madu hutan masih menggunakan cara tradisional/di peras dengan tangan biasa sehingga kebersihan kurang terjamin.

Madu hutan yang asli pada umumnya memiliki kadar air 23 -30% yang mudah fermentasi/rusak.Itupun untuk bisa mendapatkan madu hutan yang asli sangat sulit.Pemalsuan madu hutan sama maraknya dengan madu ternak, bahkan mayoritas dilakukan oleh orang yang tidak paham tentang madu dan memakai bahan-bahan murahan yang lebih berbahaya dari pemalsuan pada madu ternak.Sebaliknya,Pemalsu madu ternak mayoritas adalah orang yang cukup paham tentang madu.

  1. MENGAPA KADAR AIR MENJADI SALAH SATU FAKTOR PENTING DALAM MEMILIH MADU ?

Madu bisa rusak secara alami (tanpa perlakuan manusia) jika madu tersebut telah fermentasi / bergas. Fermentasi adalah proses perubahan gula sederhana pada madu (fruktosa dan glukosa madu) menjadi ETANOL (alkohol). Fermentasi hanya bisa terjadi jika khamir / yeasts / ragi yang ada dalam madu mendapatkan media madu dengan kadar air tinggi (23 – 30%). Semakin rendah kadar airnya, maka peluang fermentasi pada madu semakin kecil dan lambat. Madu yang aman dari fermentasi biasanya kadar air 16% - 21%, atau idealnya kadar 16 – 20%. Madu yang telah fermentasi (jika tutup botol dibuka timbul suara berdesis disertai busa yang banyak bahkan bisa meletus),tidak layak dikonsumsi apalagi untuk dijual pada konsumen.

  1. APAKAH BENAR MADU ASLI TIDAK BEKU JIKA DIMASUKKAN KULKAS / FREZER?

Tidak benar. Bagi orang yang cukup paham tentang madu, tentu akan mengetahui bahwa madu murni ada yang bisa mengkristal (beku) dan ada yang tidak bisa beku. Fakta tentang hal ini banyak tertulis dalam buku-buku tentang perlebahan yang beredar di toko-toko buku.Madu asli (murni) akan bisa mengkristal / beku, jika kadar glukosa dalam madu lebih banyak dari kadar fruktosanya. Contoh madu yang bisa mengkristal : madu karet, kelengkeng, mente dan kaliandra.

Dan madu asli (murni) tidak bisa beku jika kadar fruktosa dalam madu lebih banyak dari kadar glukosanya. Contoh : madu randu, rambutan, kopi, sono dan mangga. Jadi ada yang masuk jenis madu bisa beku dan sebagian lain masuk jenis madu yang tidak bisa beku. Jika menjumpai madu randu / kopi bisa beku atau mengkristal, kemungkinan besar madu tersebut palsu.

Beku tidaknya madu tidak berpengaruh pada khasiat madu, asal terpenuhi syarat-syarat sebagai madu asli yang berkualitas. Jika membeli madu karet, kaliandra, kelengkeng dll yang masuk jenis madu bisa beku, sebaiknya tidak disimpan dalam kulkas.Pengkristalan pada madu akan lebih cepat terjadi pada daerah dingin / suhu di bawah 16 derajat celcius.

  1. APAKAH KEASLIAN MADU BISA DI TES DENGAN CARA SEDERHANA?

Untuk menentukan keaslian dan kualitas madu secara akurat, sampai sekarang masih menggunakan peralatan mahal / bantuan laborat yang sesuai standart SNI,apalagi bagi yang awam masalah madu.Namun bagi para ahli madu/orang yang berpengalaman masalah madu,dengan mencicipi dan mengamati tanda tanda fisik pada madu insyaAllah sudah bisa menentukan keaslian dan kualitas madu. Itupun pada kasus madu-madu tertentu masih menggunakan beberapa peralatan yang mendukung seperti refraktometer dan uji diastase indeks. Alternatif yang bisa dipilih bagi pemula / konsumen untuk bisa tentukan kualitas madu adalah seperti yang tertulis di point nomor 8 diatas. Sedangkan cara test madu yang sederhana dan banyak beredar di masyarakat seperti :uji sakarin pada dinkes(karena pemalsuan madu mayoritas tidak memakai sakarin), madu yang bagus “katanya” tidak merembes di koran, bisa mematangkan kuning telor, tidak di kerumuni semut, tidak bisa beku, dll “tidak bisa” dibuktikan secara ilmiah kebenarannya dan tidak bisa dijadikan parameter dalam uji madu yang bisa di pertanggung jawabkan.

  1. BAGAIMANA JIKA MADU DIPANASKAN / DIMASAK AGAR TAMPAK LEBIH KENTAL?

Madu yang dimasak (steam), biasanya berasal dari madu yang masih muda / encer sekali sehingga madu tersebut mudah menjadi alkohol (fermentasi). Dengan dipanaskan / dimasak (steam), maka fermentasi akan terhenti dan madu lebih kental. Tapi madu yang kaya vitamin, mineral dan enzim akan sangat mudah rusak oleh pemanasan / pemasakan, apalagi jika pemanasannya menggunakan panci dari logam / panci. Tentu saja hal ini bisa merugikan dan membahayakan konsumen, terlebih lagi jika dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak jujur dan sangat awam terhadap kualitas madu serta seluk-beluknya.

Demikian juga jika ada yang ada mengentalkan madu dengan menjemur madu tersebut. Alih-alih bukan tambah kental, madu yang bersifat higroskopis tersebut justru akan menarik kelembaban di udara sehingga madu justru akan semakin encer/rusak.

  1. ADA YANG MENGATAKAN BAHWA MADU ASLI TIDAK DIKERUMUNI SEMUT, APAKAH INI BENAR ?

Tidak benar. Semua semut menyukai rasa manis, termasuk rasa manis yang ada pada madu. Bahkan ada tiga jenis semut yang memang suka madu, seperti semut pudak, semut gramang dan semut hitam dengan tubuh lancip. Tentu saja tidak ada bukti ilmiah yang menunjang pemahaman salah tersebut.

  1. APAKAH MADU YANG ASLI BISA MEMATANGKAN KUNING TELOR

Sebenarnya itu bukan matang, tapi hanya menggumpal (koagulasi). Madu yang bersifat asam jika dicampur/bertemu dengan kuning telor yang mengandung protein dan lemak maka akan menggumpal. Jadi tidak benar jika madu asli bisa mematangkan kuning telor.

  1. BAGAIMANA CARA PENYIMPANAN MADU YANG BENAR ?

o Sebaiknya madu disimpan di botol kaca atau botol plastik dari bahan P.E.T (khusus untuk makanan dan sudah teruji aman sebagai wadah madu / makanan). Tidak diperkenankan mengemas madu dalam wadah P.V.C karena bisa beracun / terkontaminasi.Ciri-ciri botol PVC: umumnya botol agak butek / buram dan terlihat garis sambungan pada botol, jika dicium terasa bau plastik yang agak menyengat.Adapun botol P.E.T yang memiliki ciri-ciri : botol bening /sangat bening, tidak tampak garis sambungan pada botol, tidak berbau dan biasanya lebih mahal dari botol PVC.

o Menyimpan madu dalam wadah logam juga tidak dianjurkan karena juga bisa bereaksi racun.

o Madu bersifat higroskopis (menyerap air di udara), karena itu sebaiknya tidak menyimpan madu dalam wadah terbuka, apalagi lebih dari semalam. Madu yang dibiarkan teebuka lebih dari semalam maka kadar airnya akan naik / tambah encer dan kualitas akan turun.

  1. APAKAH MADU AMAN BAGI ANAK-ANAK DAN BAYI?

Ada pendapat dari sebagian pihak bahwa madu tidak boleh diberikan pada anak dibawah usia 1 tahun dengan alasan madu tersebut dikhawatirkan bisa menyebabkan sakit yang disebut Botulism(di sebabkan oleh clostridium Botulinum).Namun hal ini telah dibuktikan ketidakbenarannya oleh “team dokter dari rumah sakit Al Kafji National Hospital-Saudi Arabia”,yang meneliti lebih dari 220 contoh madu dari berbagai negara dan interview dengan keluarga dari 1500 bayi lebih yang di beri madu sejak lahir.Dari penelitian ini membuktikan “TIDAK ADA SATUPUN” madu yang tercemar clostridium Botilinum dan tidak ada satupun bayi yang menderita Botulism karena madu.Jadi peluang adanya Clostridium Botilium pada madu,sama dengan peluang keberadaannya pada bahan makanan lain yang berasal dari alam seperti susu dan lain-lain.Jadi madu aman di konsumsi segala usia bahkan bayi dibawah usia 1 tahun.

  1. APAKAH YANG DISEBUT MADU ?

Madu adalah cairan yang umumnya memiliki rasa manis yang berasal dari nektar aneka bunga atau bagian tanaman, yang diproses secara alami oleh lebah disarangnya.Fruktosa dan glukosa merupakan zat utama pada madu.Madu yang bagus memiliki kalori +/- 3.280 cal/kg.Jadi hanya madu yang dikumpulkan dan diproses secara alami oleh lebahlah yang bisa disebut “MADU MURNI”.

  1. BAGAIMANA PROSES TERBENTUKNYA MADU ?

Sewaktu nektar dikumpulkan,bahan tersebut masih mengandung kadar air tinggi (±85%) dan sukrosa tinggi. Setelah lebah mengubah nektar menjadi madu dan dimatangkan secara alami dalam sarang,maka kandungan air menjadi rendah(kadar air 17-20%).Demikian pula dengan sukrosa pada nektar, akan diubah menjadi glukosa dan fruktosa dalam bentuk monosacharida yang mudah dicerna dan diserap tubuh. Proses pematangan madu dalam sarang inilah yang menentukan kualitas madu. Jadi kualitas madu ditentukan oleh kematangan madu secara alami oleh lebah dalam sarang dan tingkat kadar air dan bukan oleh jenis nektar/tanaman madu tersebut berasal. Jenis bunga atau jenis nektar akan menentukan jenis madu (nama madu).

  1. APAKAH KEUNGGULAN MADU DARI LEBAH APIS MELIFERA ?

v Lebah Apis mellifera merupakan lebah unggul yang telah terbukti produktif dalam menghasilkan madu-madu berkualitas.

v Lebah mudah dikembangbiakkan dengan cepat dan tidak mudah minggat dari sarang.

v Mudah dikelola dan di awasi perkembangan lebahnya, sehingga kualitas dan kuantitas madu yang dihasilkan akan lebih terjamin.

v Digembalakan menurut alur musim bunga yang silih berganti sehingga dihasilkan madu yang beraneka ragam sesuai asal bunganya.

v Karena mempunyai kualitas yang lebih baik dari madu jenis lain, otomatis khasiat dan zat gizinya lebih unggul.

v Diperas dengan ekstraktor, sehingga kebersihan madu lebih terjaga/hiegienis.Berbeda dengan madu dari lebah lain yang mayoritas hanya diperas dengan tangan biasa dan larva lebah masih sering ikut terperas.

  1. MENGAPA DISEBUT MADU RANDU, MADU KOPI, MADU MANGGA DAN LAIN-LAIN?

Lebah Apis mellifera dibudidayakan dalam kotak-kotak yang bernama stup lebah. Stup ini digembalakan ke berbagai perkebunan dan hutan. Karena tempat penggembalaan dan musim bunga yang berbeda-beda,maka madu yang dihasilkannyapun berbeda-beda pula sesuai dengan sumber tanaman / bunga yang menghasilkan madu tersebut. Jadi penamaan madu berdasarkan nama tanaman / bunga tempat dimana lebah mendapatkan madu.

14. APA SAJA YANG TERKANDUNG DI DALAM MADU ?

Zat-zat atau senyawa yang terkandung dalam madu sangat kaya dan kompleks, tidak kurang dari 181 macam zat.Diantaranya :

  • Fruktosa, glukosa, maltosa, sukrosa.
  • Aneka vitamin (A,B1,B2,B3,B5,B6,D,K,E,Uric acid dan asam nikotinat).
  • Aneka mineral (zat besi, kalsium, kalium, sodium, sulfur dan lain lain.
  • Aneka enzim (enzim diastase, enzim infertase, enzim katalase dan lain lain).
  • Aneka asam (formic acid, lactic acid, asam fosfat, asam glukonat dan lain lain).
  • Hormon–hormon dan zat anti mikroba, anti inflamasi, anti kanker, anti biotik alami, anti alergi, ekspektoran, laksatif, anti anemic dan tonikum.


15. APAKAH KHASIAT MADU ?

Sejak ribuan tahun yang lalu madu sudah sangat terkenal kehebatan khasiatnya dan di manfaatkan secara luas sebagai makanan sehat, campuran minuman, obat, bumbu dan kecantikan. Khasiat madu bahkan tertera dalam Al-Quran surat An-Nahl : 69 dan hadist Rosululloh s.a.w, yang tiada keraguan sedikitpun akan kebenarannya. Madu merupakan salah satu makanan dengan gizi terlengkap. Di dalam madu terkandung saripati aneka tumbuhan. Tentu saja khasiat madu lebih bisa diharapkan jika madu tersebut asli dan berkualitas,dan bukan dari madu palsu atau rusak.Khasiat madu diantaranya :

  1. Diminum :
    • Memperlancar metabolisme tubuh dan penetral toksin/racun yang berasal dari bahan kimia yang terkandung dalam makanan, minuman, obat-obatan dan polusi.
    • Meningkatkan sistem kekebalan tubuh terhadap berbagai penyakit.
    • Mengencangkan rahim/kandungan, atasi sembelit dan keracunan kehamilan.
    • Membantu penyembuhan berbagai penyakit seperti: maag, batuk/TBC, hepatitis, radang sendi, influensa, anemia, insomnia, gangguan jantung dan lain lain.
    • Meningkatkan stamina, memperlancar peredaran darah, mempertinggi kadar hemoglobin darah dan membantu proses regenerasi sel pasca sakit.
    • Sangat baik dikomsumsi bayi dan anak-anak yang kurang nafsu makan dan rentan.
    • Untuk mencegah sakit karena kurang asupan gizi dan gizi tidak seimbang.
    • Mencegah anak yang ngompol di malam hari (diminum sebelam tidur).
  2. Dioles :
    • Mengobati luka bakar, mengatasi infeksi dan mempercepat penyembuhan luka.
    • Mengencangkan kulit, mengambat penuaan dini, sebagai pelembut & penyehat kulit.
    • Mengatasi ketombe dan memperlambat tumbuhnya uban.
    • Mengatasi bibir pecah-pecah, sariawan dan mencegah kanker kulit.

16. AMANKAH MADU DIKONSUMSI PENDERITA DIABETES ?

Penderita diabetes memiliki masalah pada kinerja pankreas dalam memproduksi insulin.Insulin inilah yang berperan untuk memecah zat gula jenis disakarida.Madu yang baik biasanya hanya mengandung sukrosa 1-3 %, selebihnya di dominasi oleh glukosa dan fruktosa yang merupakan gula sederhana / monosakarida. Berbeda dengan gula pasir (disakarida) yang membutuhkan enzim insulin untuk dapat dipecah dan diserap tubuh, madu yang merupakan merupakan gula monosakarida akan langsung diserap tubuh dan diubah menjadi energi.Karena itu, madu AMAN bagi penderita diabetes bahkan bisa membantu menstabilkan kadar gula dalam darah menjadi normal.

  1. BAGAIMANA CARA MEMILIH MADU YANG BAIK DAN BERKUALITAS?

a. Cara sederhana

Ambil satu gelas air putih, kemudian tuang madu ke dalam gelas. Jika madu jatuh lurus ke dasar gelas dan air tidak keruh sampai 5 jam tanpa diaduk, kemungkinan besar madunya berkualitas bagus. Namun jika madu dituang dalam air lalu airnya langsung keruh/keruh dalam tempo 2jam (tanpa di aduk), berarti madu tersebut jelek / palsu.Tapi test tersebut tidak mutlak dan harus digabung dengan test yang lain seperti di bawah ini.

b. Jika diuji dengan refraktometer, kadar air maxsimal 21 % dengan rasa,warna dan bau yang normal sesuai jenis.Setiap jenis madu murni memiliki rasa,warna dan bau yang khas.Jika dipanaskan, maka madu akan berbau gosong,warna menjadi lebih gelap,rasa berubah dan aroma khas madu tersebut akan hilang.Dengan kadar air yang rendah/max 21%, sangat sulit dipalsu tanpa berubah rasa,warna dan bau.

  1. Uji kualitas madu di laboratorium sesuai dengan parameter SNI 0135. 45 – 2004, yaitu uji kadar air,diastase indeks,kadar glukosa,kadar fruktosa,kadar sukrosa,HMF,dll.Tidak benar bahwa keaslian madu bisa dilihat hanya dengan uji sakarin,karena pemalsuan madu mayoritas tidak memakai sakarin,tapi memakai fruktosa sintetis,glukosa sintetis dll
  2. .

Tuangkan air putih (air jernih) dalam sebuah wadah. Piring atau mangkok. Sebaiknya yang tidak bergambar supaya hasilnya tampak jelas. Masukkan satu sendok makan madu ke dalam air tersebut. Goyang-goyangkan perlahan-lahan piring tempat di mana air dan madu ditampung, sehingga madu yang ada di dalamnya menyebar. Jika madu tersebut asli, akan terlihat benang-benang berwarna kuning yang bentuknya menyerupai sebuah sarang lebah (heksagonal), seperti gambar di samping. Subhanallah, sungguh ajaib.

Kalo madunya palsu, misal terbuat dari gula, tentu tidak akan membentuk sarang lebah

Tips membedakan madu asli/murni & palsu

Tips Membedakan Madu Asli dan Campuran

Madu palsu atau tiruan adalah larutan yang menyerupai madu. Dibuat tanpa pertolongan lebah atau menggunakan gula sebagai nektar. Umumnya mempunyai warna sama dengan madu asli. Karena itu bagi orang awam sulit untuk membedakan antara madu asli dan madu tiruan. Pada perusahaan-perusahaan yang telah mendapat izin produksi akan mencantumkan keterangan produknya sehingga dapat diketahui apakah itu madu asli atau sintetis. Madu sintetis yang beredar di antaranya adalah madu melon, labu semangka, dan kurma.

Sejak lama madu palsu telah banyak diproduksi orang. Dengan cara mencampur glukosa dengan gula pasir, buah, flavour serta zat warna. Di laboratorium madu palsu akan mudah dikenali dengan analisis kimia. Kandungan HMF (5 hydroxyl-methyl furfural) dengan jumlah maksimum 3mg/100gram, aktivitas enzim diastase minimal 5 serta rasio kandungan kalium (K) dan natrium (Na) dalam madu asli sekitar 4,0 sedangkan madu palsu 0,005-0,1.

Pengujian kadar keaslian madu memang tidak gampang, di samping biayanya juga mahal. Dibutuhkan alat-alat canggih untuk mendeteksi ada tidaknya campuran dengan gula lainnya di dalam madu. Sementara, khasiat madu yang sudah jelas manfaat bagi kesehatan, membuat para pedagang nakal melakukan campuran dengan gula tebu atau gula aren. Bagi orang kebanyakan, rasa manis yang dikeluarkan oleh madu asli dan campuran sulit dibedakan. Dengan melihat dan merasakannya, ahli madu akan dapat membedakan antara madu asli dan yang palsu. Salah satu pengujian yang paling praktis adalah dengan menggunakan pH meter. Madu palsu biasanya memiliki pH 2,4-3,3 atau di atas 5, sedangkan madu asli mempunyai pH 3,4-4,5. Untuk mengetahui lebih lanjut dapat dilakukan uji kandungan madu di laboratorium. Salah satu laboratorium tempat pengujian madu terdapat di Bogor.

Madu di Indonesia sendiri terbagi menjadi dua, yaitu madu hasil lebah ternak dan madu hutan. Yang dimaksud madu ternak adalah madu tersebut diambil dari nektar bunga pohon-pohon tertentu seperti rambutan, kelengkeng, durian dan sebagainya. Ketika pohon-pohon tersebut sedang berbunga, maka digiringlah lebah-lebah yang sudah berada dalam kotak-kotak menuju perkebunan pohon tersebut. Ciri khas dari madu ternak adalah aroma madunya sesuai dengan nektar bunga dari pohon yang dihinggapi.

Sedangkan madu hutan, lebih variatif nektar bunganya karena dihisap dari berbagai pohon. Madu hutan ini dikenal lebih baik karena lebih banyak mengandung nutrisi yang terdiri dari mineral dan vitamin. Jenis tawon madu hutan pun lebih baik daripada tawon madu ternak. Madu terbaik jenis ini tidak akan beku walaupun diletakkan di freezer selama berbulan-bulan karena kadar airnya di bawah 20%.

Kendati demikian, baik madu hutan maupun madu ternak mempunyai kelemahan. Ketika dipanen pada musim hujan madu akan banyak mengandung air hujan, sedangkan sifat air hujan sendiri bersifat asam. Selain menyebabkan lebih cair, madu juga teroksidasi udara menjadi lebih asam dan akan terfermentasi. Akibatnya, timbul gas yang bisa menjebol tutup botolnya. Semut pun tidak mau menghampiri karena rasanya yang masam-masam manis. Bila madu jenis ini dimasukkan ke dalam freezer akan mudah beku, meski termasuk asli.

Sebenarnya, ada beberapa cara untuk mengetahui keaslian madu secara ilmiah. Misalnya dengan analisis karbon, analisis mikroskopis, analysis hydroxymethylfurfural, analisis polaritas cahaya dan terakhir tes keasaman. Dari lima cara tersebut, empat yang pertama harus menggunakan alat bantu yang cukup mahal harganya dan keahlian tertentu. Jadi, tidak semua orang bisa melakukannya. Sedangkan tes keasaman, merupakan tes yang terbilang relatif mudah dan tidak mahal. Tapi, masih tetap memerlukan pengetahuan tentang madu yang mendalam. Jika tidak, tetap akan sulit membedakan mana madu asli, madu campuran, dan madu buatan (artificial honey).

Di masyarakat berkembang kebiasaan uji keaslian madu yang ditunjukkan menyala ketika dibakar dengan korek api, telur bisa matang, tidak rembes ketika diteteskan pada kertas koran, dan sebagainya. Pengujian tersebut sebenarnya tidak seratus persen benar, masih butuh pembuktian melalui laboratorium.

Sebenarnya masih ada cara lain yang bisa menjadi tolok ukur dan dilakukan oleh semua orang, yakni dengan meneteskan madu di air di atas piring beling putih. Ketika piring digoyang ke kiri dan ke kanan, maka sebelum madu itu bercampur akan membentuk segi enam atau sarang lebah. Semakin lama bentuk segi enam itu bertahan, berarti semakin baik nutrisi yang terkandung dalam madu tersebut alias madu asli. Semakin cepat bentuk segi enam itu memudar, maka jelaslah itu madu campuran, karena nutrisinya sudah jauh berkurang.

Cara lain yang mungkin mudah dilakukan adalah sama seperti di atas, namun piringnya tidak digoyang-goyang. Cukup didiamkan saja. Madu asli yang memiliki kadar air rendah tidak akan membuat air di piring menjadi keruh. Sedangkan madu yang telah dicampur atau madu buatan perlahan-lahan akan membuat air menjadi keruh. Apakah semut bisa menjadi patokan untuk menentukan madu itu asli atau tidak? Pada dasarnya, sifat semut suka pada yang manis-manis, termasuk rasa manis yang ada pada madu. Namun, semakin kental madunya (kadar airnya sedikit) semakin sulit bagi semut untuk mendeteksi lokasi rasa manis madu tersebut karena molekul yang ada di dalam madu tetap utuh, tidak pecah. Sebaliknya, bila kadar airnya tinggi (di atas 20%), maka semut mudah menghampiri.

Ciri- ciri Madu Asli

maduasli
Kemaren kayaknya aku udah pernah posting tentang madu, tapi khusus yang ini mengupas tentang ciri- ciri madu asli sama madu palsu….yok kita mulai aja mata kuliah pengertian serta ciri- ciri madu asli dan palsu hehehehe…..Dengan terjadinya proses fermentasi, maka akan menyebabkan madu tersebut timbul gas ataupun panas. Dan disinilah terjadinya kesalahan persepsi yang beredar di masyarakat :

~Madu Asli kalo ditutup rapet2 setelah sekian lama akan meletus.
~ Wujudnya benar2 kental~Tidak dikerubutin semut [kalo dikerubutin semut berarti ada campuran gula pasir ataupun gula jawa : gula merah)~Bila dicelupkan/dioleskan pada pentol korek api, korek api tersebut masih bisa menyala
~Bila dicampur dengan kuning telur maka kuning telur tersebut akan masak dengan sendirinya menjadi setengah matang.[nasutiondina.multiply.com]

Kabar buruknya adalah, itu pembodohan masyarakat, tapi, kabar baiknya… ternyata ada alasannya. Masih menurut Bpk Moch. Candra yg diperkuat oleh salah seorang ahli perlebahan dari Perhutani yang ternyata juga seorang dosen di Fahutan, hal itu semua disebabkan oleh terlalu tingginya kadar air, yang menyebabkan terjadinya fermentasi.

Dan ini ada informasi tentang ciri-ciri madu asli dan palsu :

Madu yang beredar di Indonesia umumnya dihasilkan dari tiga jenis lebah; apis dorsata (lebah hutan), apis mellifera (lebah unggul) dan apis cerana (lebah lokal) yang ada di atas atap rumah. Dari segi kualitas, madu hutan (madu organik) berwarna hitam pekat lebih baik daripada madu yang di budidaya. Sayangnya, masyarakat Indonesia sudah terbiasa konsumsi madu budidaya berwarna coklat cerah. Akibatnya, madu hutan dianggap sebagai madu palsu.Banyak orang penasaran untuk membedakan madu asli yang dihasilkan lebah pencari makan di alam bebas dari madu palsu (sirup gula, misalnya). Disinyalir, peredaran madu palsu di Indonesia sangat tinggi. Uji coba madu asli atau palsu lewat aroma, semut yang mengerubuti, kekentalan jika diteteskan pada debu, belum jadi jaminan keaslian sebuah produk madu.

Di laboratorium, kandungan glukosa pada madu murni agak dominan kelihatan dan kandungan sukrosa lebih menonjol pada madu palsu. Madu asli mengandung mineral seperti natrium, kalsium, magnesium, alumunium, besi, fosfor dan kalium. Vitamin dalam madu berupa thiamin (B1), riboflavin (B2), asam askorbat (C), piridoksin (B6), niasin, asam pantotenat, biotin, asamfolat dan vitamin K

Madu asli mengandung enzim sedangkan madu palsu tidak. Enzim tidak bisa dibuat manusia, dan hanya bisa dibuat lebah madu. Enzim-enzim terpenting dalam madu; diatase, invertase, glukosa oksidase, peroksidase dan lipase. Diastase merupakan enzim pengubah karbohidrat komplek (polisakarida) jadi karbohidrat sederhana (mono sakarida). Invertase merupakan enzim pemecah molekul sukrosa jadi glukosa dan fluktosa. Oksidase mengemban peran sebagai enzim pembantu oksidasi glukosa jadi asam peroksida. Enzim peroksidase melakukan proses oksidasi metabolisme. Semua zat berguna untuk proses metabolisme tubuh.

Sedangkan madu palsu mengandung campuran glukosa dengan gula pasir, buah, flavour dan zat warna sangat merugikan kesehatan manusia. Ciri-ciri madu asli harus berwarna-warni, hitam pekat (berasal dari bunga akasia), hitam kemerah-merahan, kuning cerah, kekuning-kuningan atau kuning keputih-putihan (lebah budidaya). Bila mendapatkan madu dengan warna dan kekentalan sama perlu diwaspadai karena warna madu asli tidak pernah sama.

Aroma juga bisa dijadikan media untuk menentukan asli atau palsunya sebuah produk madu. Madu asli punya aroma dan bau khas seperti madu dari bunga rambutan, kapuk randu atau kelengkeng. Ini berbeda dengan madu palsu yang sama sekali tidak beraroma.
Pengujian lain, madu asli bila dituangkan di atas piring sebanyak dua senduk lalu disirami air putih dan digoyang ke kanan ke kiri akan membentuk sarang lebah. Jika tidak menyebar bahkan bercampur dengan air, maka terkategori madu palsu.

Uniknya, Surandi K Riyatmo menganjurkan konsumen untuk coba sendiri dengan menjadikan tubuh sebagai lab alam. Caranya, puasa selama 10 jam, lalu periksa gula darah. Katakan A minum madu 2-3 sendok. Sesudah 2 jam, periksa lagi gula darah. Katakan B bila madunya murni dan alami, selisih antara B dengan A kecil.
Penderita diabetes mellitus (DM) yang berpengalaman minum madu bisa merasakan madu murni dan madu palsu. Bila setelah minum madu, badan jadi segar dan bertenaga kembali (sama seperti bukan penderita DM yang baru saja minum teh manis), itu menandakan madu yang baru diminum murni dan alami.
Dalam tubuh penderita DM, madu diubah jadi tenaga (tanpa bantuan insulin).

Repost by : maduterapi.blogspot.com

Ciri Madu Murni/Asli

Ciri dari madu yang "benar-benar" MURNI/ASLI tanpa campuran itu seperti apa? & Cara mengetesnya?

Terus terang, untuk menguji keaslian madu itu sulit dan mahal biayanya karena membutuhkan bantuan laboratorium untuk bisa benar-benar membedakan mana yang asli dan campuran.

Madu di Indonesia sendiri sebenarnya terbagi menjadi dua, yaitu madu dari hasil lebah ternak dan madu hutan. yang dimaksud madu ternak adalah madu tersebut diambil dari nektar bunga pohon-pohon tertentu seperti rambutan, kelengkeng, durian dan sebagainya. Ketika pohon-pohon tersebut sedang berbunga, maka digiringlah lebah-lebah yang sudah berada dalam kotak-kotak menuju perkebunan pohon tersebut. Ciri khas dari madu ternak adalah aroma madunya sesuai dengan nektar bunga dari pohon yang dihinggapi.

Sedangkan madu hutan, lebih variatif nektar bunganya karena dihisap dari berbagai pohon. Madu hutan ini dikenal lebih baik karena lebih banyak mengandung nutrisi yang terdiri dari mineral dan vitamin. Jenis tawon madu hutan pun lebih baik daripada tawon madu ternak. Madu terbaik jenis ini tidak akan beku walaupun diletakkan di-freezer selama berbulan-bulan karena mengandung kadar air di bawah 20%.

Kendati demikian, baik madu hutan maupun madu ternak mempunyai kelemahan, yakni ketika di panen pada musim hujan karena banyak mengandung air hujan, sedangkan sifat air hujan sendiri bersifat asam. Sehingga, selain menyebabkan madu lebih cair, juga teroksidasi udara menjadi lebih asam dan akan terfermentasi. Akibatnya, timbul gas yang bisa menjebol tutup botolnya, dan semut tidak mau menghampiri karena rasanya yang masam-masam manis. Bila madu jenis ini, meski termasuk asli, dimasukan ke dalam frezer, maka akan mudah beku.

Sebenarnya, ada beberapa cara untuk mengetahui keaslian madu secara ilmiah. Misalnya dengan analisa karbon, analisa mikroskopis, analysa hydroxymethylfurfural, analisa polaritas cahaya dan terakhir tes keasaman. Dari lima cara tersebut, empat di antaranya harus menggunakan bantuan alat yang cukup mahal harganya dan ketrampilan tinggi. Jadi, tidak semua orang bisa melakukannya.

Sedangkan tes keasaman, merupakan tes yang terbilang relatif mudah dan tidak mahal. Tapi, masih tetap memerlukan pengetahuan tentang madu yang mendalam. Karena jika tidak, maka tetap akan sulit membedakan mana Madu Asli, madu campuran dan madu buatan (artificial honey).

Lalu bagaimana dengan pengujian pada Madu Asli yang dilakukan banyak orang selama ini seperti menyala ketika dibakar dengan korek api, telur bisa matang, tidak rembes ketika ditetesi di kertas koran dan sebagainya. Pengujian tersebut sebenarnya tidak seratus persen, masih perlu pembuktian melalui laboratorium.

Sebenarnya masih ada cara lain yang bisa menjadi tolok ukur dan dilakukan oleh semua orang, yakni dengan meneteskan madu di air di atas piring beling putih. Ketika piring digoyang ke kiri dan ke kanan, maka sebelum madu itu bercampur dengan akan membentuk segi enam atau sarang lebah. Semakin lama bentuk segi enam itu bertahan, berarti semakin baik nutrisi yang terkandung dalam madu tersebut alias Madu Asli. Semakin cepat bentuk segi enam itu memudar, maka jelaslah itu madu campuran, karena nutrisinya sudah jauh berkurang.

Cara lain yang mungkin mudah dilakukan adalah sama seperti di atas, namun piringnya tidak digoyang-goyang. Cukup didiamkan saja. Madu Asli yang memiliki kadar air rendah tidak akan membuat air di piring menjadi keruh. Sedangkan madu yang telah dicampur atau madu buatan perlahan-lahan akan membuat air menjadi keruh.

Apakah semut bisa menjadi patokan untuk menentukan madu itu asli atau tidak? Pada dasarnya, sifat semut suka pada yang manis-manis, termasuk rasa manis yang ada pada madu. Namun, semakin kental madunya (kadar airnya sedikit) semakin sulit bagi semut untuk mendeteksi lokasi rasa manis madu tersebut karena molekul yang ada di dalam madu tetap utuh, tidak pecah. Sebaliknya, bila kadar airnya tinggi (di atas 20%), maka semut mudah menghampiri.

Menguji Keaslian Madu

A. OBJEK PENELITIAN

Ada dua golongan madu yang dijadikan objek dalam penelitian ini, yaitu madu asli dan madu tidak asli.

1. Madu Asli

Madu asli adalah madu murni atau madu alami yang diambil langsung dari sarang lebah dan diperes sendiri. Dalam penelitian ini, madu asli yang diuji ada lima jenis, masing-masing diletakkan dalam botol tersendiri dan diberi kode sesuai dengan jenis madunya. Diantaranya madu yang sumber makanannnya pohon aren atau nira. Madu yang sumber makanannya tanaman hortikultura , Madu murni yang sumber makanannya pohon akasia , pohon kayu sungkai dan hutan bebas.

2. Madu Tidak Asli

Madu tidak asli adalah madu tiruan atau madu asli yang dicampur larutan lain yang sifat fisiknya menyerupai madu asli.yang diuji pun juga lima jenis : Madu tiruan, madu yang dicampur juruh atau sirup, madu yang dicampur air gula, serta madu yang dicampur dengan sirup dan ragi tape.

B. MITOS TENTANG MADU ASLI

Pengujian ini dilakukan untuk membuktikan anggapan orang bahwa madu asli memiliki ciri-ciri tertentu, yang menjadi parameter sebuah madu asli. Yang mana kalau disimpulkan padanya ada 8. Anggapan tersebut lengkapnya sebagai berikut :

No

Anggapan

1.

Madu Asli tidak dikerumuni semut.

2.

Madu asli tidak merembes apabila diteteaskan pada kertas Koran

3.

Korek api tetap dapat menyala setelah diolesi madu asli.

4.

Rasa madu asli manis murni, tanpa ada rasa lain.

5.

Madu asli berwarna kuning tua.

6.

Madu asli akan mengkristal bila diaduk dengan kuning telur

7.

Madu asli menyimpan gas atau udara

8

Madu asli tidak membeku bila dimasukkan dalam lemari es

C. HASIL PENGUJIAN TERHADAP ANGGAPAN TERSEBUT

1. Anggapan pertama : Madu Asli Tidak Dikerumuni Semut.

Baik madu asli maupun madu tidak asli sama-sama dapat dikerumuni semut. Adapun madu tidak asli yang padanya dicampur dengan serbuk pahit ada kemungkinan padanya tidak dimakan semut karena unsur tersebut tidak disenangi semut sebagaimana madu asli yang makanan lebahnya dari hutan kayu yang pahit rasanya.

2. Anggapan kedua: Madu Asli Tidak Merembes Saat Diteteskan pada Kertas Koran.

Tidak merembes saat diteteskan pada kertas koran tidak dapat secara mutlak merupakan ciri madu asli karena madu asli yang agak encerpun bisa merembes walaupun sedikit saja (tingkat kekentalannya rendah).

3. Anggapan ketiga : Korek Api Tetap Menyala Setelah Diolesi Madu Asli.

Bilah korek api tetap dapat menyala setelah diolesi madu asli sekalipun jarak waktu tenggang antara pemolesan dengan pemantikan berapa lamapun . Adapun madu tidak asli pada awal pemolesan mungkin masih bisa menyala namun setelah tenggang waktu 1 jam atau lebih maka tidak mampu lagi untuk menyala.

Jadi kesimpulannya adalah apabila setelah berselang lebih dari 1 jam tapi masih bisa menyala berarti madu asli.Namun apabila dengan dengan tenggang waktu tersebut tidak dapat menyala maka bisa dipastikan madu campuran atau tidak asli.

4. Anggapan keempat : Madu Asli Berasa Manis

Kelima sampel madu asli memiliki rasa yangberbeda-beda, bergantung pada sumber makanan lebah atau nectar. Demikian pula madu tidak asli maka rasanyapun beraneka ragam sesuai dengan bahan pencampurnya.

5. Anggapan kelima : Madu Asli Berwarna Kuning Tua

Sebagaimana rasa madu asli , warnanyapun beragam sesuai dengan nectar atau sumber makanan yang dimakan lebah. Demikian pula warna madu tidak asli beragam warnanya sesuai dengan bahan yang diolah dan juga bahan pencampurnya.

6.Anggapan keenam Madu Asli Akan Mengkristal Jika Dicampur Kuning Telur

Semua sampel madu asli mengkristal berbiji-biji saat dicampur dengan kuning telur. Madu tiruan tidak mengkristal sama sekali apabila dicampur kuning telur tetapi madu campuran tetap bisa mengkristal.

Perlu anda ketahui bahwa pengkristalan kuning telur bukan jaminan madu asli karena madu campuranpun tetap mengkristal apabila dicampur dengan kuning telur.

7. Anggapan ketujuh : MAdu Asli Mengandung Gas (menggelembung pada kantong plastik/jerigen yang tertutup rapat.)

Dalam uji coba kelima madu asli maupun 4 dari 5 macam madu campuran itu tetap mengelembung (mengandung gas) Dari sini dapat dilihat bahwa kandungan gas itu tidak dapat dijadikan patokan dalam menentukan madu asli karena madu tidak aslipun bisa mengandung gas.

Dalam penyelidikannya Dra. Sri Amin Tarti dari Universitas Lambung Mangkurat menyatakan, gas yang terdapat pada madu itu bisa timbul karena madu telah terfermentasi dengan mikroba penghasil gas.

8. Anggapan kedelapan : Madu asli Tidak Akan Membeku Jika Disimpan Dalam Lemari Es.

Dari kelima sampel madu asli, empat sampel tidak membeku saat disimpan dalam lemari es. Satu sampel yang lain sedikit membeku yaitu madu pohon aren /nira. Dan dari kelima sampel madu tidak asli maka semuanya membeku saat disimpan di lemari es.

D. KESIMPULAN :

Dari pengujian terhadap delapan anggapan publik terhadap keaslian madu maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Tidak merembes saat diteteskan pada kertas Koran; tidak dikerumuni semut ; rasa yang manis,; warna kuning tua; serta terdapatnya gas atau udara tidak dapat dijadikan alat untk mengukur kemurnian atau keaslian madu.

2. Madu dapat dikatakan asli bila belerang bilah korek api tetap dapat menyala setelah diolesi madu tersebut, meskipun tenggang waktu yang lama. Apabila korek api dapat menyala dalam tenggang waktu yang sebentar kemudian tidak menyala dalam tenggang waktu yang lama maka bisa diragukan keaslian madu tersebut.

3. Madu asli akan mengkristal saat dicampur dengan kuning telur. Namun pengkristalan bukan jaminan aslinya suatu madu. Beberapa madu palsu atau campuran pun tetap mengkristal saat dicampur dengan kuning telur.

4. Madu asli tidak akan membeku saat disimpan di lemari es. Keciali jenis madu Karet, Kaliandra dan alpukat madu murni tersebut akan mengkristal.

Disadur dari Buku “Jeli Memilih Madu” terbitan Adicita Karya Nusa tahun 2005 ditulis oleh : M Sadyi Masun.

E. BAGAIMANA CIRI-CIRI MADU YANG PALSU ?

Dipasaran dalam negeri, jaminan akan keaslian dan mutu madu masih belum ada. Sebaliknya, kecurigaan akan pemalsuan madu dan peredaran madu rusak selalu ada. Jika madu palsu atau rusak yang dibeli (dikonsumsi),dikhawatirkan bukan kesembuhan dan kebugaran yang di dapat, tapi justru penyakit atau minimal tidak bisa merasakan khasiatnya. Sebenarnya diperindag RI telah mengeluarkan “peraturan positif” tentang syarat mutu dan cara uji madu yang benar, yang wajib dipatuhi oleh produsen / pengemas madu yaitu SNI 0135.45 – 2004. Sayangnya sangat sedikit pihak yang mau memenuhi syarat di atas, bahkan madu palsu / rusak yang justru marak dijual baik sengaja atau tidak. Harus diakui, untuk mengetahui madu tersebut asli atau palsu, bermutu bagus atau tidak, membutuhkan keahlian dan ilmu yang mendalam, serta dibutuhkan peralatan dan biaya yang cukup mahal (test di laborat dengan parameter SNI 0135.45 – 2004). Sebaliknya, memalsu madu relatif mudah dan murah. Karena itu, konsumen sebaiknya hanya membeli madu pada pihak / produsen yang amanah, punya ternak lebah sendiri dan punya keahlian seputar madu secara matang sehingga peluang tertipu madu palsu akan semakin minim.

Pemalsuan madu dapat dibagi tiga modus, yaitu :

  1. Pemalsuan jumlah.

Pemalsuan ini pada intinya adalah meningkatkan jumlah madu “asli” dengan ditambah madu “palsu” atau bahan lain, seperti fruktosa sintetis, glukosa sintetis, syirup dll. Contoh kasus: 20% bagian adalah madu asli lalu ditambah gula sintetis 80% bagian,maka jadilah Madu palsu.pemalsuan madu seperti ini sangat banyak beredar.

  1. Pemalsuan mutu.

Kadar air mempunyai hubungan yang signifikan dengan mutu madu, dimana semakin rendah kadar air pada madu, maka akan semakin baik mutunya, demikian pula sebaliknya. Pemalsu madu mempunyai madu dengan kadar air sangat tinggi(22-30%). Kemudian kadar air diturunkan dengan pemanasan suhu tinggi.Dengan pemanasan,madu akan jadi lebih kental.Tapi dengan pemanasan,madu sangat encer tersebut yang kandungan gizinya telah banyak rusak secara alami oleh fermentasi, akan semakin rusak bahkan gizinya nyaris tanpa sisa.Pemanasan pada madu juga bisa mengakibatkan madu mengandung racun,karena selama pemanasan madu bereaksi dengan panci/logam yang dipakai untuk pemanasan madu tersebut.Jelas ini merupakan PENIPUAN,karena sengaja ‘merekayasa’ madu dari kualitas jelek menjadi kental tapi gizinya justru semakin rusak& bisa membahayakan kesehatan konsumen,terutama anak-anak dan penderita penyakit .

  1. Pemalsuan menyeluruh.

Madu tersebut merupakan madu buatan semuanya / 100% palsu, sehingga komposisi kimia yang terkandung di dalamnya merupakan komposisi yang “diada-adakan”.

11. BAGAIMANA CIRI MADU ASLI TAPI RUSAK ?

§ Yaitu jika madu tersebut telah mengalami fermentasi / perubahan madu menjadi alkohol (etanol) yang ditandai dengan: adanya suara berdesis jika tutup botol dibuka (bergas), kemasan menggembung, madu berbusa banyak. Pada kasus kerusakan madu yang parah, madu tersebut akan meleleh keluar sendiri ketika tutup botol dibuka atau bahkan bisa meletus sendiri karena tekanan gas / alkohol pada madu rusak tersebut.

§ Madu sangat encer (kadar air 23 – 30 % ), berbau tidak segar/ tidak enak karena fermentasi, rasa berubah menjadi lebih kecut yang tidak normal, rasa kurang lezat dan terlalu panas di tenggorokan karena efek alkohol yang berlebihan pada madu.

Madu dengan tanda-tanda fisik di atas, telah kehilangan zat gizi dan kurang layak dijual. Jika madu rusak tersebut sampai dikonsumsi anak-anak dan orang yang pencernaannya lemah, di khawatirkan bisa membahayakan kesehatan. Oleh karena itu,para pengemas madu / produsen WAJIB memiliki ilmu yang memadahi seputar madu dan seluk beluknya agar tidak terjebak pada madu palsu atau madu asli tapi rusak baik sengaja atau tidak. Selain itu, produsen harus memahami dan mematuhi standar mutu madu yang telah ditetapkan pemerintah dalam SNI 0135.45 – 2004 agar tidak terjatuh pada pelanggaran hukum pemerintah dan kejahatan terhadap konsumen. Setelah di panen, madu kadar 23 – 30% umumnya hanya awet disimpan beberapa minggu atau beberapa bulan saja, jika tidak segera habis maka akan segera rusak / fermentasi sehingga tidak layak di jual.

  1. APAKAH MADU HUTAN / LIAR LEBIH BAIK DARI MADU TERNAK (APIS MELLIFERA) ?

Baik tidaknya mutu madu tidak bisa dilihat hanya pada satu sisi, tapi harus melihat beberapa sisi yang terkait dengan mutu madu. Baik tidaknya mutu madu “mayoritas” ditentukan oleh kematangan / kadar air madu dalam sarang secara alami oleh lebah.Jadi jika madu tersebut kental alami oleh lebah dan tanpa proses rekayasa oleh manusia,maka madu tersebut baik. Faktor lain yang menentukan mutu madu adalah jenis lebah, jenis tanaman asal madu, cara pemanenan dan proses penyimpanan.Namun pada faktanya madu hutan (liar) yang bisa memenuhi standart SNI sangat langka bahkan nyaris tidak bisa ditemukan. Hal ini karena madu hutan di dapat dari lebah Apis Dorsata yang sangat ganas dan belum bisa dijinakkan sehingga tidak bisa dikontrol apakah madu disarang tersebut sudah layak panen(tua) /belum.Belum lagi pemanenan madu hutan masih menggunakan cara tradisional/di peras dengan tangan biasa sehingga kebersihan kurang terjamin.

Madu hutan yang asli pada umumnya memiliki kadar air 23 -30% yang mudah fermentasi/rusak.Itupun untuk bisa mendapatkan madu hutan yang asli sangat sulit.Pemalsuan madu hutan sama maraknya dengan madu ternak, bahkan mayoritas dilakukan oleh orang yang tidak paham tentang madu dan memakai bahan-bahan murahan yang lebih berbahaya dari pemalsuan pada madu ternak.Sebaliknya,Pemalsu madu ternak mayoritas adalah orang yang cukup paham tentang madu.

  1. MENGAPA KADAR AIR MENJADI SALAH SATU FAKTOR PENTING DALAM MEMILIH MADU ?

Madu bisa rusak secara alami (tanpa perlakuan manusia) jika madu tersebut telah fermentasi / bergas. Fermentasi adalah proses perubahan gula sederhana pada madu (fruktosa dan glukosa madu) menjadi ETANOL (alkohol). Fermentasi hanya bisa terjadi jika khamir / yeasts / ragi yang ada dalam madu mendapatkan media madu dengan kadar air tinggi (23 – 30%). Semakin rendah kadar airnya, maka peluang fermentasi pada madu semakin kecil dan lambat. Madu yang aman dari fermentasi biasanya kadar air 16% - 21%, atau idealnya kadar 16 – 20%. Madu yang telah fermentasi (jika tutup botol dibuka timbul suara berdesis disertai busa yang banyak bahkan bisa meletus),tidak layak dikonsumsi apalagi untuk dijual pada konsumen.

  1. APAKAH BENAR MADU ASLI TIDAK BEKU JIKA DIMASUKKAN KULKAS / FREZER?

Tidak benar. Bagi orang yang cukup paham tentang madu, tentu akan mengetahui bahwa madu murni ada yang bisa mengkristal (beku) dan ada yang tidak bisa beku. Fakta tentang hal ini banyak tertulis dalam buku-buku tentang perlebahan yang beredar di toko-toko buku.Madu asli (murni) akan bisa mengkristal / beku, jika kadar glukosa dalam madu lebih banyak dari kadar fruktosanya. Contoh madu yang bisa mengkristal : madu karet, kelengkeng, mente dan kaliandra.

Dan madu asli (murni) tidak bisa beku jika kadar fruktosa dalam madu lebih banyak dari kadar glukosanya. Contoh : madu randu, rambutan, kopi, sono dan mangga. Jadi ada yang masuk jenis madu bisa beku dan sebagian lain masuk jenis madu yang tidak bisa beku. Jika menjumpai madu randu / kopi bisa beku atau mengkristal, kemungkinan besar madu tersebut palsu.

Beku tidaknya madu tidak berpengaruh pada khasiat madu, asal terpenuhi syarat-syarat sebagai madu asli yang berkualitas. Jika membeli madu karet, kaliandra, kelengkeng dll yang masuk jenis madu bisa beku, sebaiknya tidak disimpan dalam kulkas.Pengkristalan pada madu akan lebih cepat terjadi pada daerah dingin / suhu di bawah 16 derajat celcius.

  1. APAKAH KEASLIAN MADU BISA DI TES DENGAN CARA SEDERHANA?

Untuk menentukan keaslian dan kualitas madu secara akurat, sampai sekarang masih menggunakan peralatan mahal / bantuan laborat yang sesuai standart SNI,apalagi bagi yang awam masalah madu.Namun bagi para ahli madu/orang yang berpengalaman masalah madu,dengan mencicipi dan mengamati tanda tanda fisik pada madu insyaAllah sudah bisa menentukan keaslian dan kualitas madu. Itupun pada kasus madu-madu tertentu masih menggunakan beberapa peralatan yang mendukung seperti refraktometer dan uji diastase indeks. Alternatif yang bisa dipilih bagi pemula / konsumen untuk bisa tentukan kualitas madu adalah seperti yang tertulis di point nomor 8 diatas. Sedangkan cara test madu yang sederhana dan banyak beredar di masyarakat seperti :uji sakarin pada dinkes(karena pemalsuan madu mayoritas tidak memakai sakarin), madu yang bagus “katanya” tidak merembes di koran, bisa mematangkan kuning telor, tidak di kerumuni semut, tidak bisa beku, dll “tidak bisa” dibuktikan secara ilmiah kebenarannya dan tidak bisa dijadikan parameter dalam uji madu yang bisa di pertanggung jawabkan.

  1. BAGAIMANA JIKA MADU DIPANASKAN / DIMASAK AGAR TAMPAK LEBIH KENTAL?

Madu yang dimasak (steam), biasanya berasal dari madu yang masih muda / encer sekali sehingga madu tersebut mudah menjadi alkohol (fermentasi). Dengan dipanaskan / dimasak (steam), maka fermentasi akan terhenti dan madu lebih kental. Tapi madu yang kaya vitamin, mineral dan enzim akan sangat mudah rusak oleh pemanasan / pemasakan, apalagi jika pemanasannya menggunakan panci dari logam / panci. Tentu saja hal ini bisa merugikan dan membahayakan konsumen, terlebih lagi jika dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak jujur dan sangat awam terhadap kualitas madu serta seluk-beluknya.

Demikian juga jika ada yang ada mengentalkan madu dengan menjemur madu tersebut. Alih-alih bukan tambah kental, madu yang bersifat higroskopis tersebut justru akan menarik kelembaban di udara sehingga madu justru akan semakin encer/rusak.

  1. ADA YANG MENGATAKAN BAHWA MADU ASLI TIDAK DIKERUMUNI SEMUT, APAKAH INI BENAR ?

Tidak benar. Semua semut menyukai rasa manis, termasuk rasa manis yang ada pada madu. Bahkan ada tiga jenis semut yang memang suka madu, seperti semut pudak, semut gramang dan semut hitam dengan tubuh lancip. Tentu saja tidak ada bukti ilmiah yang menunjang pemahaman salah tersebut.

  1. APAKAH MADU YANG ASLI BISA MEMATANGKAN KUNING TELOR

Sebenarnya itu bukan matang, tapi hanya menggumpal (koagulasi). Madu yang bersifat asam jika dicampur/bertemu dengan kuning telor yang mengandung protein dan lemak maka akan menggumpal. Jadi tidak benar jika madu asli bisa mematangkan kuning telor.

  1. BAGAIMANA CARA PENYIMPANAN MADU YANG BENAR ?

o Sebaiknya madu disimpan di botol kaca atau botol plastik dari bahan P.E.T (khusus untuk makanan dan sudah teruji aman sebagai wadah madu / makanan). Tidak diperkenankan mengemas madu dalam wadah P.V.C karena bisa beracun / terkontaminasi.Ciri-ciri botol PVC: umumnya botol agak butek / buram dan terlihat garis sambungan pada botol, jika dicium terasa bau plastik yang agak menyengat.Adapun botol P.E.T yang memiliki ciri-ciri : botol bening /sangat bening, tidak tampak garis sambungan pada botol, tidak berbau dan biasanya lebih mahal dari botol PVC.

o Menyimpan madu dalam wadah logam juga tidak dianjurkan karena juga bisa bereaksi racun.

o Madu bersifat higroskopis (menyerap air di udara), karena itu sebaiknya tidak menyimpan madu dalam wadah terbuka, apalagi lebih dari semalam. Madu yang dibiarkan teebuka lebih dari semalam maka kadar airnya akan naik / tambah encer dan kualitas akan turun.

  1. APAKAH MADU AMAN BAGI ANAK-ANAK DAN BAYI?

Ada pendapat dari sebagian pihak bahwa madu tidak boleh diberikan pada anak dibawah usia 1 tahun dengan alasan madu tersebut dikhawatirkan bisa menyebabkan sakit yang disebut Botulism(di sebabkan oleh clostridium Botulinum).Namun hal ini telah dibuktikan ketidakbenarannya oleh “team dokter dari rumah sakit Al Kafji National Hospital-Saudi Arabia”,yang meneliti lebih dari 220 contoh madu dari berbagai negara dan interview dengan keluarga dari 1500 bayi lebih yang di beri madu sejak lahir.Dari penelitian ini membuktikan “TIDAK ADA SATUPUN” madu yang tercemar clostridium Botilinum dan tidak ada satupun bayi yang menderita Botulism karena madu.Jadi peluang adanya Clostridium Botilium pada madu,sama dengan peluang keberadaannya pada bahan makanan lain yang berasal dari alam seperti susu dan lain-lain.Jadi madu aman di konsumsi segala usia bahkan bayi dibawah usia 1 tahun.

Jawaban Terbaik - Dipilih oleh Penanya

Madu di Indonesia sendiri sebenarnya terbagi menjadi dua, yaitu madu dari hasil lebah ternak dan madu hutan. yang dimaksud madu ternak adalah madu tersebut diambil dari nektar bunga pohon-pohon tertentu seperti rambutan, kelengkeng, durian dan sebagainya. Ketika pohon-pohon tersebut sedang berbunga, maka digiringlah lebah-lebah yang sudah berada dalam kotak-kotak menuju perkebunan pohon tersebut. Ciri khas dari madu ternak adalah aroma madunya sesuai dengan nektar bunga dari pohon yang dihinggapi.

Sedangkan madu hutan, lebih variatif nektar bunganya karena dihisap dari berbagai pohon. Madu hutan ini dikenal lebih baik karena lebih banyak mengandung nutrisi yang terdiri dari mineral dan vitamin. Jenis tawon madu hutan pun lebih baik daripada tawon madu ternak. Madu terbaik jenis ini tidak akan beku walaupun diletakkan di-freezer selama berbulan-bulan karena mengandung kadar air di bawah 20%.


Kendati demikian, baik madu hutan maupun madu ternak mempunyai kelemahan, yakni ketika di panen pada musim hujan karena banyak mengandung air hujan, sedangkan sifat air hujan sendiri bersifat asam. Sehingga, selain menyebabkan madu lebih cair, juga teroksidasi udara menjadi lebih asam dan akan terfermentasi. Akibatnya, timbul gas yang bisa menjebol tutup botolnya, dan semut tidak mau menghampiri karena rasanya yang masam-masam manis. Bila madu jenis ini, meski termasuk asli, dimasukan ke dalam frezer, maka akan mudah beku.


Sebenarnya, ada beberapa cara untuk mengetahui keaslian madu secara ilmiah. Misalnya dengan analisa karbon, analisa mikroskopis, analysa hydroxymethylfurfural, analisa polaritas cahaya dan terakhir tes keasaman. Dari lima cara tersebut, empat di antaranya harus menggunakan bantuan alat yang cukup mahal harganya dan ketrampilan tinggi. Jadi, tidak semua orang bisa melakukannya.


Sedangkan tes keasaman, merupakan tes yang terbilang relatif mudah dan tidak mahal. Tapi, masih tetap memerlukan pengetahuan tentang madu yang mendalam. Karena jika tidak, maka tetap akan sulit membedakan mana Madu Asli, madu campuran dan madu buatan (artificial honey).


Lalu bagaimana dengan pengujian pada Madu Asli yang dilakukan banyak orang selama ini seperti menyala ketika dibakar dengan korek api, telur bisa matang, tidak rembes ketika ditetesi di kertas koran dan sebagainya. Pengujian tersebut sebenarnya tidak seratus persen, masih perlu pembuktian melalui laboratorium.


Sebenarnya masih ada cara lain yang bisa menjadi tolok ukur dan dilakukan oleh semua orang, yakni dengan meneteskan madu di air di atas piring beling putih. Ketika piring digoyang ke kiri dan ke kanan, maka sebelum madu itu bercampur dengan akan membentuk segi enam atau sarang lebah. Semakin lama bentuk segi enam itu bertahan, berarti semakin baik nutrisi yang terkandung dalam madu tersebut alias Madu Asli. Semakin cepat bentuk segi enam itu memudar, maka jelaslah itu madu campuran, karena nutrisinya sudah jauh berkurang.


Cara lain yang mungkin mudah dilakukan adalah sama seperti di atas, namun piringnya tidak digoyang-goyang. Cukup didiamkan saja. Madu Asli yang memiliki kadar air rendah tidak akan membuat air di piring menjadi keruh. Sedangkan madu yang telah dicampur atau madu buatan perlahan-lahan akan membuat air menjadi keruh.


Apakah semut bisa menjadi patokan untuk menentukan madu itu asli atau tidak? Pada dasarnya, sifat semut suka pada yang manis-manis, termasuk rasa manis yang ada pada madu. Namun, semakin kental madunya (kadar airnya sedikit) semakin sulit bagi semut untuk mendeteksi lokasi rasa manis madu tersebut karena molekul yang ada di dalam madu tetap utuh, tidak pecah. Sebaliknya, bila kadar airnya tinggi (di atas 20%), maka semut mudah menghampiri.

Beberapa informasi yang pernah menyampaikan tentang ciri-ciri madu asli antara lain (masih diragukan ni karena belum ada literatur yang kuat untuk membenarkan ciri2 ini) :

1. Wujudnya benar2 kental : Perasaan semua madu kental deh..kecuali sudah ditambahkan air jadinya yakin aja pasti gak kental..

2. Tidak dikerubutin semut (kalo dikerubutin semut berarti ada campuran gula dalamnya gula pasir ataupun gula jawa: gula merah)

Kayaknya gak juga sih, soalnya madu tuh diambil oleh lebah dari nektar bunga yang kaya akan cairan manis yang dapat menarik perhatian serangga seperti semut..jadi bisa saja madu itu tetap dikunjungi semut..penjelasan simplenya gitu kali


3. Bila dicelupkan/dioleskan pada pentol korek api, korek api tersebut masih bisa menyala
mmm...pernah sih aku coba, tapi dari beberapa kali beli madu yang berbeda beda asal produksinya..semuanya bisa nyala.


4. Bila dicampur dengan kuning telur maka kuning telur tersebut akan masak dengan sendirinya menjadi setengah matang gitu

Bapak yth, mau tanya ciri dari madu yang "benar-benar" ASLI tanpa campuran itu seperti apa? Cara mengetesnya?

Terus terang, untuk menguji keaslian madu itu sulit dan mahal biayanya karena membutuhkan bantuan laboratorium untuk bisa benar-benar membedakan mana yang asli dan campuran.

Madu di Indonesia sendiri sebenarnya terbagi menjadi dua, yaitu madu dari hasil lebah ternak dan madu hutan. yang dimaksud madu ternak adalah madu tersebut diambil dari nektar bunga pohon-pohon tertentu seperti rambutan, kelengkeng, durian dan sebagainya. Ketika pohon-pohon tersebut sedang berbunga, maka digiringlah lebah-lebah yang sudah berada dalam kotak-kotak menuju perkebunan pohon tersebut. Ciri khas dari madu ternak adalah aroma madunya sesuai dengan nektar bunga dari pohon yang dihinggapi.

Sedangkan madu hutan, lebih variatif nektar bunganya karena dihisap dari berbagai pohon. Madu hutan ini dikenal lebih baik karena lebih banyak mengandung nutrisi yang terdiri dari mineral dan vitamin. Jenis tawon madu hutan pun lebih baik daripada tawon madu ternak. Madu terbaik jenis ini tidak akan beku walaupun diletakkan di-freezer selama berbulan-bulan karena mengandung kadar air di bawah 20%.

Kendati demikian, baik madu hutan maupun madu ternak mempunyai kelemahan, yakni ketika di panen pada musim hujan karena banyak mengandung air hujan, sedangkan sifat air hujan sendiri bersifat asam. Sehingga, selain menyebabkan madu lebih cair, juga teroksidasi udara menjadi lebih asam dan akan terfermentasi. Akibatnya, timbul gas yang bisa menjebol tutup botolnya, dan semut tidak mau menghampiri karena rasanya yang masam-masam manis. Bila madu jenis ini, meski termasuk asli, dimasukan ke dalam frezer, maka akan mudah beku.

Sebenarnya, ada beberapa cara untuk mengetahui keaslian madu secara ilmiah. Misalnya dengan analisa karbon, analisa mikroskopis, analysa hydroxymethylfurfural, analisa polaritas cahaya dan terakhir tes keasaman. Dari lima cara tersebut, empat di antaranya harus menggunakan bantuan alat yang cukup mahal harganya dan ketrampilan tinggi. Jadi, tidak semua orang bisa melakukannya.

Sedangkan tes keasaman, merupakan tes yang terbilang relatif mudah dan tidak mahal. Tapi, masih tetap memerlukan pengetahuan tentang madu yang mendalam. Karena jika tidak, maka tetap akan sulit membedakan mana Madu Asli, madu campuran dan madu buatan (artificial honey).

Lalu bagaimana dengan pengujian pada Madu Asli yang dilakukan banyak orang selama ini seperti menyala ketika dibakar dengan korek api, telur bisa matang, tidak rembes ketika ditetesi di kertas koran dan sebagainya. Pengujian tersebut sebenarnya tidak seratus persen, masih perlu pembuktian melalui laboratorium.

Sebenarnya masih ada cara lain yang bisa menjadi tolok ukur dan dilakukan oleh semua orang, yakni dengan meneteskan madu di air di atas piring beling putih. Ketika piring digoyang ke kiri dan ke kanan, maka sebelum madu itu bercampur dengan akan membentuk segi enam atau sarang lebah. Semakin lama bentuk segi enam itu bertahan, berarti semakin baik nutrisi yang terkandung dalam madu tersebut alias Madu Asli. Semakin cepat bentuk segi enam itu memudar, maka jelaslah itu madu campuran, karena nutrisinya sudah jauh berkurang.

Cara lain yang mungkin mudah dilakukan adalah sama seperti di atas, namun piringnya tidak digoyang-goyang. Cukup didiamkan saja. Madu Asli yang memiliki kadar air rendah tidak akan membuat air di piring menjadi keruh. Sedangkan madu yang telah dicampur atau madu buatan perlahan-lahan akan membuat air menjadi keruh.

Apakah semut bisa menjadi patokan untuk menentukan madu itu asli atau tidak? Pada dasarnya, sifat semut suka pada yang manis-manis, termasuk rasa manis yang ada pada madu. Namun, semakin kental madunya (kadar airnya sedikit) semakin sulit bagi semut untuk mendeteksi lokasi rasa manis madu tersebut karena molekul yang ada di dalam madu tetap utuh, tidak pecah. Sebaliknya, bila kadar airnya tinggi (di atas 20%), maka semut mudah menghampiri.

  1. OBJEK PENELITIAN

    Ada dua golongan madu yang dijadikan objek dalam penelitian ini, yaitu madu asli dan madu tidak asli.
    1. Madu Asli
    Madu asli adalah madu murni atau madu alami yang diambil langsung dari sarang lebah dan diperes sendiri. Dalam penelitian ini, madu asli yang diuji ada lima jenis, masing-masing diletakkan dalam botol tersendiri dan diberi kode sesuai dengan jenis madunya. Diantaranya madu yang sumber makanannnya pohon aren atau nira. Madu yang sumber makanannya tanaman hortikultura , Madu murni yang sumber makanannya pohon akasia , pohon kayu sungkai dan hutan bebas.
    2. Madu Tidak Asli
    Madu tidak asli adalah madu tiruan atau madu asli yang dicampur larutan lain yang sifat fisiknya menyerupai madu asli.yang diuji pun juga lima jenis : Madu tiruan, madu yang dicampur juruh atau sirup, madu yang dicampur air gula, madu yang dicampur sirup dan serbuk pahit, serta madu yang dicampur dengan sirup dan ragi tape.

    B. MITOS TENTANG MADU ASLI
    Pengujian ini dilakukan untuk membuktikan anggapan orang bahwa madu asli memiliki ciri-ciri tertentu, yang menjadi parameter sebuah madu asli. Yang mana kalau disimpulkan padanya ada 8. Anggapan tersebut lengkapnya sebagai berikut :
    No Anggapan
    1. Madu Asli tidak dikerumuni semut.
    2. Madu asli tidak merembes apabila diteteaskan pada kertas Koran
    3. Korek api tetap dapat menyala setelah diolesi madu asli.
    4. Rasa madu asli manis murni, tanpa ada rasa lain.
    5. Madu asli berwarna kuning tua.
    6. Madu asli akan mengkristal bila diaduk dengan kuning telur
    7. Madu asli menyimpan gas atau udara
    8 Madu asli tidak membeku bila dimasukkan dalam lemari es



C. HASIL PENGUJIAN TERHADAP ANGGAPAN TERSEBUT

1. Anggapan pertama : Madu Asli Tidak Dikerumuni Semut.
Baik madu asli maupun madu tidak asli sama-sama dapat dikerumuni semut. Adapun madu tidak asli yang padanya dicampur dengan serbuk pahit ada kemungkinan padanya tidak dimakan semut karena unsur tersebut tidak disenangi semut sebagaimana madu asli yang makanan lebahnya dari hutan kayu yang pahit rasanya.

2. Anggapan kedua: Madu Asli Tidak Merembes Saat Diteteskan pada Kertas Koran.
Tidak merembes saat diteteskan pada kertas koran tidak dapat secara mutlak merupakan ciri madu asli karena madu asli yang agak encerpun bisa merembes walaupun sedikit saja (tingkat kekentalannya rendah).

3. Anggapan ketiga : Korek Api Tetap Menyala Setelah Diolesi Madu Asli.
Bilah korek api tetap dapat menyala setelah diolesi madu asli sekalipun jarak waktu tenggang antara pemolesan dengan pemantikan berapa lamapun . Adapun madu tidak asli pada awal pemolesan mungkin masih bisa menyala namun setelah tenggang waktu 1 jam atau lebih maka tidak mampu lagi untuk menyala.
Jadi kesimpulannya adalah apabila setelah berselang lebih dari 1 jam tapi masih bisa menyala berarti madu asli.Namun apabila dengan dengan tenggang waktu tersebut tidak dapat menyala maka bisa dipastikan madu campuran atau tidak asli.

4. Anggapan keempat : Madu Asli Berasa Manis
Kelima sampel madu asli memiliki rasa yangberbeda-beda, bergantung pada sumber makanan lebah atau nectar. Demikian pula madu tidak asli maka rasanyapun beraneka ragam sesuai dengan bahan pencampurnya.

5. Anggapan kelima : Madu Asli Berwarna Kuning Tua
Sebagaimana rasa madu asli , warnanyapun beragam sesuai dengan nectar atau sumber makanan yang dimakan lebah. Demikian pula warna madu tidak asli beragam warnanya sesuai dengan bahan yang diolah dan juga bahan pencampurnya.

6.Anggapan keenam Madu Asli Akan Mengkristal Jika Dicampur Kuning Telur
Semua sampel madu asli mengkristal berbiji-biji saat dicampur dengan kuning telur. Madu tiruan tidak mengkristal sama sekali apabila dicampur kuning telur tetapi madu campuran tetap bisa mengkristal.
Perlu anda ketahui bahwa pengkristalan kuning telur bukan jaminan madu asli karena madu campuranpun tetap mengkristal apabila dicampur dengan kuning telur.

7. Anggapan ketujuh : MAdu Asli Mengandung Gas (menggelembung pada kantong plastik/jerigen yang tertutup rapat.)
Dalam uji coba kelima madu asli maupun 4 dari 5 macam madu campuran itu tetap mengelembung (mengandung gas) Dari sini dapat dilihat bahwa kandungan gas itu tidak dapat dijadikan patokan dalam menentukan madu asli karena madu tidak aslipun bisa mengandung gas.
Dalam penyelidikannya Dra. Sri Amin Tarti dari Universitas Lambung Mangkurat menyatakan, gas yang terdapat pada madu itu bisa timbul karena madu telah terfermentasi dengan mikroba penghasil gas.

8. Anggapan kedelapan : Madu asli Tidak Akan Membeku Jika Disimpan Dalam Lemari Es.
Dari kelima sampel madu asli, empat sampel tidak membeku saat disimpan dalam lemari es. Satu sampel yang lain sedikit membeku yaitu madu pohon aren /nira. Dan dari kelima sampel madu tidak asli maka semuanya membeku saat disimpan di lemari es.


D. KESIMPULAN

Dari pengujian terhadap delapan anggapan publik terhadap keaslian madu maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Tidak merembes saat diteteskan pada kertas Koran; tidak dikerumuni semut ; rasa yang manis,; warna kuning tua; serta terdapatnya gas atau udara tidak dapat dijadikan alat untk mengukur kemurnian atau keaslian madu.

2. Madu dapat dikatakan asli bila belerang bilah korek api tetap dapat menyala setelah diolesi madu trsebut, meskipun tenggang waktu yang lama. Apabila korek api dapat menyala dalam tenggang waktu yang sebentar kemudian tidak menyala dalam tenggang waktu yang lama maka bisa diragukan keaslian madu tersebut.

3. Madu asli akan mengkristal saat dicampur dengan kuning telur. Namun pengkristalan bukan jaminan aslinya suatu madu. Beberapa madu palsu atau campuran pun tetap mengkristal saat dicampur dengan kuning telur.

4.